Rabu, 19 Mei 2010

Mandiri Corporate

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Jakarta, Indonesia ("Bank Mandiri") adalah Bank komersial terbesar di Indonesia dan mulai beroperasi pada 2 Agustus 1999 ketika mengambil alih kegiatan usaha dari empat bank milik negara Indonesia, yaitu PT Bank Ekspor impor Indonesia (Persero) ("BankExim"), PT Bank Bumi Daya (Persero), Bank Dagang Negara PT (Persero) dan Bank Pembangunan Indonesia PT (Persero).

Data Anak Perusahaan

No Nama Anak Perusahaan Jenis Usaha Kedudukan Presentase Pemilikan
1 Bank Mandiri (Europe) Limited (BMEL) Perbankan London 100%
2 PT Bank Syariah Mandiri (BSM) Perbankan Syariah Jakarta 99,99%
3 PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara Pengelolaan Properti Jakarta 99,00%
4 PT Mandiri Sekuritas Sekuritas Jakarta 95,69%
5 PT Bumi Daya Plaza Pengelolaan Properti Jakarta 93.33%
6 PT Bank Sinar Harapan Bali (BSHB) Perbankan Denpasar 80,00%



1. Bank Mandiri (Europe) Limited (BMEL)

Bank Mandiri (Europe) Limited ("BMEL") adalah anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Bank Mandiri, Indonesia. BMEL didirikan di London pada tanggal 2 Agustus 1999. BMEL didirikan untuk mengambil alih kegiatan bisnis Cabang London BankExim. Sebelum pembentukan BMEL BankExim telah hadir di London selama 16 tahun. Sebuah kantor perwakilan dibuka pada tahun 1983 dan tahun 1992 adalah otorisasi yang diberikan oleh Bank of England untuk BankExim untuk membuka sebagai cabang.
BMEL berdiri dan berlisensi di Britania Raya sebagai bank Inggris, di bawah peraturan dari FSA, dan beroperasi dari bangunan yang terletak di jantung kota London, di:
Kardinal Pengadilan 23 Thomas More Street London E1W 1YY London E1W 1YY
United Kingdom Inggris
Trade Finance adalah bisnis utama BMEL dan, dalam bidang ini, kami mengkhususkan diri dalam penyediaan pembiayaan perdagangan terstruktur paket individual untuk Eksportir dan Importir di istilah yang sangat kompetitif.


2. PT Bank Syariah Mandiri (BSM)

PT Bank Syariah Mandiri (BSM) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 10 Agustus 1973 dengan nama PT Bank Susila Bhakti, anak perusahaan dari ex-legacy BDN, berdasarkan akta notaris No. 146 dari R. Soeratman, S.H. Nama perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta notaris No. 23 dari Sutjipto, S>H., tanggal 8 September 1999, berganti nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Perusahaan menyelenggarakan usaha Bank dengan prinsip perbankan Syariah.


3. PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara

PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara didirikan berdasarkan akta notaris Abdul Latief, S.H., No. 104 tanggal 29 Oktober 1971 di Jakarta. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Martin Roestamy, S.H. No. 7 tanggal 25 November 2004. Perusahaan bergerak di bidang jasa pengelolaan dan penyewaan gedung. PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara memiliki 25% modal saham PT Pengelola Investama Mandiri (PIM), suatu perusahaan yang didirikan untuk mengelola penyertaan-penyertaan saham milik Bank Mandiri.


4. PT Mandiri Sekuritas

PT Mandiri Sekuritas didirikan pada tanggal 31 Juli 2000 berdasarkan akta notaris No. 116 dari Ny. Vita Buena, S.H., menggantikan Notaris Sutjipto,S.H., dan didirikan melalui penggabungan usaha PT Bumi Daya Sekuritas, PT Exim Sekuritas dan PT Merincorp Securindo. Penggabungan usaha tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundangan-undangan Republik Indonesia pada tanggal 25 Agustus 2000 berdasarkan Surat Keputusan No. C-18762.HT.01.01-TH.2000. PT Mandiri Sekuritas memiliki 99,99% modal saham PT Mandiri Manajemen Investasi. Anak perusahaan yang didirikan tanggal 26 Oktober 2004 yang bergerak di bidang manajemen dan penasehat investasi.


5. PT Bumi Daya Plaza

PT Bumi Daya Plaza didirikan berdasarkan akta notaris Ny. Subagyo Reksodipuro, S.H., No. 33 tanggal 22 Desember 1978 di Jakarta. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir telah dicantumkan pada Tambahan Berita Negara Republik Indonesia dan pada tanggal 27 April 2001 No. 34. Perusahaan bergerak di bidang jasa pengelolaan dan penyewaan gedung. PT Bumi Daya Plaza memiliki 75% modal saham PIM.


6. PT Bank Sinar Harapan Bali (BSHB)

PT Bank Sinar Harapan Bali (BSHB) didirikan pada tanggal 3 November 1992 berdasarkan akta notaris Ida Bagus Alit Sudiatmika, S.H., di Denpasar. Pada tanggal 3 Mei 2008 dilangsungkan penandatanganan Akta Akuisisi antara Bank Mandiri dengan BSHB, sebagaimana tertuang dalam Akta Akuisisi No. 04 tanggal 3 Mei 2008 dibuat oleh I Wayan Sugitha, S.H., Notaris di Denpasar. Penandatanganan Akta Akuisisi ini menandai awal kepemilikan Bank Mandiri atas 80% saham BSHB, dimana selanjutnya pengelolaan BSHB akan dilakukan secara terpisah dari Bank Mandiri sebagai bank yang tetap berdiri sendiri (Stand-alone bank) dengan fokus utama pada pengembangan bisnis Mikro dan Usaha Kecil.

Analisis BCG (Boston Consulting Group) Anak Perusahaan Corporate Mandiri :


1. Bank Mandiri (Europe) Limited (BMEL)

Berdasarkan Analisis BCG, BMEL berada pada posisi/kuadran cow bila dilihat dari kiprah mereka di Eropa karena konsentrasi mereka adalah untuk bagian wilayah eropa, dimana perusahaan ini bergerak dalam bisnis utama trade finance. Kalau di pasar domestic Indonesia mungkin ini masih dalam posisi question mark, karena saya sendiri belum begitu mengenal BMEL sebelumnya, tetapi seiring dibukanya perdagangan global yang semakin berkembang maka akan berangsur berganti posisi/kuadran menjadi di posisi/kuadran star.


2. PT Bank Syariah Mandiri (BSM)

Berdasarkan Analisis BCG, PT Bank Syariah Mandiri (BSM) berada pada posisi/kuadran star, ini bisa dilihat dari terus berkembangnya PT Bank Syariah Mandiri seiring berjalannya kampanye yang luar biasa dari pejuang-pejuang ekonomi Islam yang berupaya untuk memberikan penyadaran kepada masyarakat tentang ekonomi Islam sebagai solusi dari permasalah ekonomi Indonesia dan dunia. Jadi diprediksikan bahwa perkembangan BSM akan semakin pesat pada tahun 2010 ini, karena para pengamat memprediksikan akan berkembangnya Perbankan Syariah lebih pesat dari tahun 2009 kemarin.


3. PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara

Berdasarkan Analisis BCG, PT Usaha Bank Dagang Negara berada pada posisi/kuadran cow, karena melihat PT ini yang bergerak dalam bidang jasa pengelolaan dan penyewaan gedung, karena semakin terbatasnya lahan dan tempat maka jasa pengelolaan dan penyewaan gedung sangat berpotensi dan dikarenakan PT Usaha Bank Dagang Negara sudah lama berkecimpung sejak tahun 2004 dan tahun-tahun sebelumnya pun sudah mempunyai relasi dan koneksi bisnis yang luas maka saya berpendapat bahwa PT Usaha Bank Dagang Negara berada pada posisi/kuadran cow.


4. PT Mandiri Sekuritas

Berdasarkan Analisis BCG,PT Mandiri Sekuritas berada pada posisi star karena dilihat dari usaha PT Mandiri Sekuritas dalam mengembangkan programnya dengan menginvestasikan hingga Rp 10 miliar untuk merambah bisnis online trading yang peluncuran fasilitasnya yang digelar Maret tahun ini. Kemudian, Mandiri Sekuritas saat ini sudah memiliki basis fundamental yang kokoh di pasar underwriting (penjamin emisi). Namun sektor investasi ritel belum terlalu dijamah, dan untuk menjamah sector ritel salah satu caranya adalah dengan meluncurkan fasilitas online trading " jelasnya.
Dengan adanya terobosan tersebut, perseroan menargetkan penambahan jumlah nasabah signifikan dengan adanya fasilitas tersebut Akhir tahun 2010, PT Mandiri Sekuritas mempunyai target bisa bertambah menjadi 15 ribu hingga 20 ribu nasabah. Dengan fakta yang ada, maka saya berpendapat PT Mandiri Sekuritas berada pada posisi/kuadran star.


5. PT Bumi Daya Plaza

Berdasarkan Analisis BCG, PT Bumi Daya Plaza berada pada posisi star karena melihat PT Bumi Daya Plaza ini yang bergerak dalam bidang jasa pengelolaan dan penyewaan gedung, tetapi banyak orang yang belum mengenal termasuk penulis, mungkin karena minimnya informasi yang bisa didapat. Tetapi seperti anak perusahaan Mandiri corporate yang begerak di bidang pengelolaan property, karena semakin terbatasnya lahan dan tempat maka jasa pengelolaan dan penyewaan gedung sangat berpotensi dan mempunyai prospek cerah, PT Bumi Daya Plaza berada pada posisi/kuadran star.


6. PT Bank Sinar Harapan Bali (BSHB)

Berdasarkan Analisis BCG, PT Bank Sinar Harapan Bali (BSHB) berada pada star karena mereka melakukan akuisisi dengan Bank Mandiri dan posisinya sebagai bank local di bali, dengan adanya persaingan dengan bank lain yang sudah mempunyai nama besar untuk menarik nasabah , tetapi dengan berkembangnya sector pariwisata dan kerajinan tangan di Bali maka prospek ke depan BSHB akan berkembang pesat apalagi BSHB mempunyai fokus utama pada pengembangan bisnis Mikro dan Usaha Kecil.

Kamis, 29 April 2010

Bencana Alam di Indonesia

Indonesia, dikenal dengan negeri kepulauan yang sangat Indah dengan kekayaan alam yang melimpah, dengan penduduknya yang terkenal ramah. Belakangan ini banyak sekali musibah terjadi di Indonesia, kasus-kasus para elit Negara yang memanaskan suhu perpolitikan Indonesia, yang kadang berdampak pada kestabilan ekonomi yang goyah karena kasus-kasus tersebut, lalu kasus-kasus korupsi yang tampak tidak pernah ada habisnya, tingkat kejahatan yang terus bertambah terutama di kota-kota besar, dan yang terakhir terjadinya banyak bencana alam di tanah air tercinta.

Dari deretan musibah-musibah yang terjadi di Indonesia, saya sangat tertarik mencermati terjadinya bencana alam yang terjadi di Indonesia. Indonesia selain terkenal dengan negeri seribu pulau, terkenal pula dengan julukan barunya yaitu dengan negeri seribu bencana.

Mungkin muncul pertanyaan kenapa Indonesia bisa disebut dengan negeri seribu bencana, hal itu bisa terjawab dengan melihat banyaknya bencana alam yang terjadi di Indonesia, mulai dari gempa bumi, tanah longsor, letusan gunung merapi, banjir, luapan lumpur lapindo, badai tropis, tsunami,dll. Dari beberapa bencana alam yang saya sebutkan diatas, saya sangat tertarik untuk lebih memfokuskan membahas tiga bencana yang sering terjadi belakangan ini, yakni gempa, tanah longsor, dan banjir. Saya akan mencoba merinci satu persatu apa penyebab dan sebenarnya solusi apa yang bisa kita tampilkan dan tawarkan untuk menanggulangi bencana alam yang terus melanda.

Pertama, Gempa bumi terjadi karena Indonesia terletak di jalur lempeng tektonik yang sering terjadi pergeseran, inilah yang dinamakan gempa tektonik dan selain itu Indonesia juga terdiri dari banyak gunung-gunung api yang masih aktif, dan saat terjadi letusan kadang disertai dengan gempa, gempa dengan sebab seperti ini disebut dengan gempa vulkanik. Dua sebab itulah yang menyebabkan Indonesia sering dilanda gempa, yang banyak menimbulakan kerugian baik materil maupun moril, dan banyak menelan korban jiwa.

Kedua, Tanah longsor yang terjadi di Indonesia banyak disebabkan oleh terjadinya perubahan fungsi lahan di daerah perbukitan. Banyak wilayah diperbukitan yang beralih fungsi menjadi bangunan-bangunan liar yang tak berizin, bangunan itu dipergunakan untuk tujuan komersil seperti villa atau pun yang lainnya. Tak sedikit bangunan yang ada, tidak mempunyai Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Penyalahgunaan ini yang menyebabkan daerah yang relative rawan longsor menjadi tidak mempunyai wilayah penyangga, sehingga ketika hujan besar sangat rawan sekali terjadi longsor.

Terakhir adalah banjir, Banjir yang terjadi disebabkan berbagai macam faktor. Factor-faktor penyebab itu antara lain adalah, pertama semakin menipisnya daerah resapan air, akibat salah tata kelola pembangunan diperkotaan, dengan mengedepankan pembangunan gedung-gedung baru, sekali lagi untuk tujuan komersil seperti pusat perbelanjaan dan perumahan-perumahan baru, daerah untuk resapan air seperti terlupakan untuk diprioritaskan, padahal itu adalah hal yang sangat penting untuk meminimalisir banjir. Kedua adalah kesadaran masyarakat yang masih sangat kurang baik dalam segi hal kebersihan ataupun kesadaran akan tempat tinggal yang layak. Kekurangsadaran akan kebersihan bisa dilihat dari masih maraknya masyarakat yang sering membuang sampah ke kali, padahal itu bisa menghambat laju air dan bila hujan besar akan menimbulkan banjir, dan bisa pula menjadi penyebab pendangkalan sungai. Lalu kekurangs adaran masyarakat akan tempat tinggal yang layak, dapat dilihat menjamurnya pemukiman disekitar bantaran kali, yang menyebabkan terjadinya penyempitan sungai, dan itu memperparah keadaan bila terjadi banjir.

Sebab-sebab diatas adalah sebuah pendapat dari saya, tentang penyebab-penyebab terjadinya bencana alam yang dijelaskan diatas. Lalu apa solusi yang bisa kita berikan untuk upaya pencegahan atau penanggulangan dari bencana alam diatas. Untuk gempa bumi, kita tidak bisa mencegah datangnya gempa bumi, tetapi kita bisa mendeteksi dan memperkirakan akan tejadinya gempa bumi dengan perkembangan teknologi yang kita miliki. Setelah mendeteksi dan memperkirakan maka kita bisa melakukan penanggulangan secara dini sebelum terjadinya gempa. Itu dilakukan untuk meminimalisir korban jiwa atau kerugian yang akan ditimbulkan peristiwa gempa bumi. Disamping itu berdasarkan pengalaman yang didapat dari gempa-gempa yang terjadi, berbagai pihak yang berkaitan dan peduli dengan fenomena bencana alam ini pun mengembangkan rumah anti gempa, dan teknik-teknik perlindungan diri sendiri ketika terjadi gempa.

Kemudian solusi yang dapat diberikan untuk menanggulangi tanah longsor hampir sama dengan salah satu cara untuk menanggulangi terjadinya banjir, yaitu kembali mengembalikan fungsi lahan-lahan diperbukitan khususnya menanam pohon-pohon kembali, selain bisa untuk resapan untuk air juga bisa menjadi penyanggah dari daerah yang memang rawan longsor, dan menerapkan peraturan yang tegas untuk siapa saja yang mengubah fungsi lahan sebenarnya secara illegal. Sedangkan untuk masalah banjir, dapat ditanggulangi dan dicegah dengan upaya penyuluhan secara intensif kepada masyarakat, tentang apa yang dapat dilakukan masyarakat untuk mencegah terjadinya banjir, seperti tidak membuang sampah disungai, tidak membangun pemukiman disepanjang bantaran sungai, melakukan kerja bakti seminggu sekali untuk membersihkan lingkungan sekitar, serta membangun sumur-sumur resapan secara swadaya. Selain dari masyarakat pemerintah daerah juga harus turut berperan serta dalam menangani masalah banjit, seperti dengan menyeimbangkan tata letak kota antara pusat perbelanjaan dengan lahan hijau yang bisa dijadikan resapan air, dan membenahi system drainase di kota. Penting juga, bagi pemerintah untuk memberikan reward dan punishment, untuk memotivasi masyarakat dan juga membuat efek jera bagi siapa yang melanggar peraturan terkait masalah penanggulangan banjir.

Penulis berharap, tulisan ini dapat memberikan sedikit gambaran bencana alam yang terjadi di ternyata bukan hanya disebabkan oleh keinginan alam itu sendiri, tapi manusia juga berperan menyumbang efek kerusakan terhadap alam semesta seperti. Seperti yang telah di firmankan Allah SWT dalam surat Ar Rum ayat 41 yang artinya “

Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ke ( jalan yang benar)” (QS Ar Rum : 41)

Dan semoga kita sebagai manusia dapat mengambil pelajaran untuk kemudian kembali berperan serta menjaga lingkungan kita, agar kerusakan-kerusakan di alam ini dapat segera di perbaiki, dan semoga bencana-bencana alam tersebut dapat kita cegah dan tanggulangi bersama-sama.Semoga bermanfaat.

Minggu, 21 Maret 2010

Visi dan Misi dari LPI Gema Insani Press....

Assalamu'alaikum Wr.Wb

.:: Siapakah Kami?
Lembaga Pendidikan Insani (LPI) adalah lembaga nirlaba yang didirikan oleh kelompok usaha penerbit Gema Insani Press, Jakarta. Lembaga ini bergerak di bidang bantuan pendidikan bagi generasi muda Islam yang berprestasi, untuk dapat mencapai hasil terbaik bagi masa depannya. Pada gilirannya, mereka yang dibantu ini diharapkan dapat mengabdikan dirinya bagi umat manusia, bangsa, dan negara, dengan dilandasi pengetahuan, sikap, dan perilaku Islami.

Salah satu unit kegiatan LPI adalah dengan mendirikan asrama mahasiswa di Yogayakarta, yang disediakan bagi mahasiswa berprestasi yang tengah menempuh studi di universitas-universitas terkemuka di Yogyakarta.Di asrama ini para mahasiswa akan didorong untuk mencapai prestasi akademik terbaiknya, dibekali pengetahuan Islam yang komprehensip, sejumlah pelatihan kepemimpinan, kewirausahaan, bahasa, dan sejumlah kegiatan yang mampu mengantarkan mereka menjadi pemimpin bangsa masa depan yang bersih, peduli, profesional, dan mehamami Islam secara komprehensip.

Dalam geraknya, LPI tidak berafiliasi dengan partai politik, kelompok dakwah, atau lembaga apapun.Tapi, LPI bisa menjalin kerjasama yang tidak mengikat dengan siapapun. Dalam hal keislaman, dapat bekerjasama dengan semua kelompok dakwah yang memiliki aqidah yang sama.

.:: Pengurus Pusat
Pusat
Penasehat:
DR. Ir. Imaduddin Abdurrahim, M.Sc, M. Syafi'i Antonio, M.Sc., DR. Didin Hafidhuddin
Pengurus:
Umar Basyarahil, Iwan Setiawan, Drs. Abdul Kadir Nuhuyanan, Abdul Hakim, S.H., Drs. Amir Ma'ruf.
Wilayah Yogyakarta
Penasehat:
Prof. DR. Ahmad Mursyidi, Apt. DR. Ir. Luthfi Hasan, M.Sc., Drs. H. Rossil Bin Saleh.
Pengurus:
Ahmad Wahyudi, S.Si., Ir. Fathi Bassewed, M.T., Sugarbo.

.:: Visi
Menyiapkan calon pemimpin masa depan yang beraqidah lurus, berakhlaq mulia, berkepribadian matang dan mandiri, peduli, cerdas, moderat, dan profesional di bidang masing-masing dengan dilandasi semangat dan pemahaman Islam yang komprehensip


.:: Target
Peserta program ini dianggap berhasil jika pada akhir dan selama masa pendidikan mencapai kondisi sebagai berikut:
  1. Beraqidah lurus dan Berakhlak Mulia.
  2. Mampu menjadi pemimpin pada berbagai level sesuai dengan kapasitasnya saat itu dan memiliki integritas atas kepemimpinannya.
  3. Memiliki perhatian dan kepedulian terhadap permasalahan umat, mulai dari yang terdekat dengan dirinya, sampai kepada persoalan yang bersifat nasional maupun internasional.
  4. Selalu berusaha untuk berkepribadian muslim dan memahami Islam secara komprehensif.
  5. Mampu berkreasi dan berkarya nyata yang bermanfaat bagi umat, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas masing-masing.
  6. Mandiri, matang, moderat, dan istiqomah.
  7. Mampu mengkomunikasikan pikirannya, baik secara lisan maupun tulisan.
  8. Mampu bergaul di level atas tanpa harus menjadi elitis.
  9. Mampu membentuk jaringan dan bisa bekerja di dalamnya.
  10. Mampu meningkatkan prestasi akademiknya dan mengembangkan diri secara kontinyu.

.:: Kurikulum dan Tenaga Pengajar
Secara garis besar, kurikulum LPI ditujukan untuk membentuk calon pemimpin yang berkepribadian Islam sesuai dengan visi didirikannya lembaga ini. Karenanya, kurikulum LPI merupakan keterpaduan antara ilmu dan tsaqafah Islam dengan pengembangan intelektual dan pelatihan ketrampilan hidup dan teknik-teknik kepemimpinan.

Selama mengikuti program yang dijalankan dalam empat (4) semester ini, peserta akan didampingi seorang musyrif/murobbi yang bertugas terutama membina kehidupan spiritual peserta program. Di samping itu, juga disediakan pengajar, narasumber, dan trainer dengan kualifikasi tinggi untuk berbagai bidang ilmu.

Sistem transformasi ilmu dan nilai kehidupan di asrama LPI disajikan dengan teknik yang menarik dan tidak memberatkan. Kesemuanya merupakan gabungan antara kuliah klasikal, diskusi, kajian, praktek langsung, outbond, training singkat, dan metode lain yang dianggap berdaya kerja tinggi dan menyenangkan.


.:: Apakah Program Ini Memberatkan?

Pendiri dan pengelola LPI menyadari bahwa mahasiswa memiliki tugas yang berat, baik berkait dengan studinya maupun aktifitas ekstra yang diikuti. Untuk itu, program yang dijalankan di asrama LPI sangat mempertimbangkan hal-hal tersebut. Semua program LPI dijalankan di luar jadwal aktifitas kampus dan akan berkurang secara signifikan setiap menghadapi ujian semester. Dengan asumsi bahwa setiap peserta program LPI memiliki etos kerja yang baik, maka setiap peserta akan dapat menjalani program ini dengan baik.

Misi LPI untuk membantu lahirnya pemimpin masa depan yang Islami, diupayakan tidak megurangi keseriusan belajar peserta di kampus masing-masing. Sebaliknya, peserta justru didorong untuk meraih prestasi akademik terbaiknya. Di sinilah peserta program akan belajar mengatur waktu sebaik-baiknya.

Suasana asrama yang akan diupayakan seperti dalam rumah tangga, diharapkan juga mampu menghadirkan suasana kekeluargaan, persaudaraan, dan ketenteraman, sehingga asrama betul-betul menjadi "tempat pulang" yang dirindukan, sebagaimana suasana dalam sebuah keluarga yang sakinah.


.:: Apa Fasilitas Yang Disediakan?

  1. Asrama yang cukup representatif, satu kamar untuk dua (2) orang, dengan jarak tempuh ke kampus tidak terlalu jauh.
  2. Lingkungan fisik dan sosial yang kondusif untuk pengembangan diri.
  3. Fasilitas asrama: mushalla, perpustakaan, komputer, ruang belajar, ruang diskusi, ruang olah raga, ruang tamu, dapur, dan ruang makan.
  4. Uang saku bulanan.


.:: Berapa Jumlah Yang di Terima?
Untuk tahap pertama (tahun 2004) kapasitas kamar yang tersedia untuk 16 mahasiswa. Insya Alllah seterusnya bertahap sampai 72 mahasiswa.

.:: Mungkin Anda Yang Kami Cari?

  • Mahasiswa S1 di Perguruan Tinggi Terkemuka semester 4 atau 5.
  • Beragama Islam
  • Indeks Prestasi rata-rata minimal 3,0 untuk prodi sosial, dan 2,75 untuk eksakta.
  • Belum menikah dan sanggup tidak menikah selama mengikuti program ini.
  • Aktif di salah satu organisasi kemahasiswaan, baik intra maupun ekstra universiter.
  • Bisa membaca Al Qur'an
  • Memahami Rukun Islam dan Rukun Iman
  • Mengerti ibadah-ibadah dasar Islam
  • Memiliki kemauan keras untuk selalu memperbaiki diri
  • Berbadan sehat, bebas narkoba, dan tidak memiliki penyakit kronis, yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter.
  • Bersedia mengikuti program yang ditetapkan dan tinggal di selama 4 semester.
  • Lulus seleksi administratif
  • Lulus seleksi tes psikologi
  • Lulus seleksi /tes Dinamika kelompok
  • Lulus Tes Wawancara

Minggu, 21 Februari 2010

Gema Insani Press


SEKILAS GEMA INSANI

Kami sebagai sebuah perusahaan penerbitan buku yang telah berdiri di Jakarta sejak 29 April 1986 dan memiliki nama Gema Insani sebagai wadah dan payung untuk dijadikan cover aktivitas kesehariannya.

Buku pertama kami berjudul " Perang Afghanistan" , hingga saat ini alhamdulillah telah menerbitkan buku lebih dari 1000 judul yang meliputi Akidah, Syari'ah , Syakhsiyah (Kepribadian), Mar'ah (Kewanitaan), Dakwah , Harakah (Pergerakan), Politik , Ekonomi, Manajemen , Kamus dan lain nya dengan penulis bertaraf nasional dan internasional. Kesemuanya itu dicetak sendiri oleh kami menggunakan peralatan yang berkualitas dengan mempertimbangkan mutu.

Gema Insani memasuki usia yang ke-22 ini, telah memiliki gedung sendiri beralamat di Jl.Ir. H. Juanda, Depok dan Jl. Kalibata Utara II No. 84 Jakarta dan ditambah dengan kantor perwakilan di Bandung , Jogjakarta , Malang dan Medan.

KOMITMEN KAMI GEMA INSANI

  1. Perusahaan Mampu Menjadi Multi Spesialis yang Terpercaya
  2. Perusahaan Mampu Meningkatkan Kualitas
  3. Perusahaan Menjunjung Kejujuran, Amanah, Disiplin, Kompetensi, dan Kebersamaan
  4. Perusahaan Bermanfaat Bagi Masyarakat, Bangsa dan Dunia

PRODUK-PRODUK GEMAINSANI

  1. Buku-buku Islam untuk umum
  2. Buku-buku Remaja
  3. Buku-buku Anak islam
  4. Buku-buku Wanita Keluarga
  5. Produk Penunjang Multimedia (Kaset, VCD) dan Non Multimedia ( Kalender, Poster ).
  6. Buletin Marwa dan Berita Buku Baru (B-3)

PRODUK-PRODUK KELOMPOK GEMAINSANI

  1. Al Qalam
  2. Al Huda
  3. Al Insan
  4. Inovasi
  5. Kreasi
  6. Prestasi
  7. Perspektif
  8. Sinergi.

PRESTASI

  1. Juara II pewajahan buku nonfiksi pada IKAPI BOOK FAIR'92 di Jakarta
  2. Desain sampul terbaik untuk buku nonfiksi pada IKAPI BOOK FAIR (1992/1993)
  3. Stand dengan pengunjung terbanyak pada BISTEK-I FAIR (1992) di Masjid Istiqlal
  4. Desain sampul terbaik ke-3 buku "Jangan Jadi Bebek" karya: O. Solihin pada Pesta Buku Jakarta 2003
  5. Stand Terbaik pada Indonesia Book Fair 2003, Jakarta 2003
  6. Cover Terbaik buku "Jangan Nodai Cinta" pada Indonesia Book Fair 2003, Jakarta 2003
  7. Stand Terbaik Pesta Buku Jakarta 2004
  8. Buku Non Fiksi Terbaik (Juara I) “Wajah Peradaban Barat” pada Indonesia Book Fair 2006
  9. Buku Non Fiksi Terbaik (Juara I) “Tren Pluralisme Agama” pada Indonesia Book Fair 2007
  10. Buku Non Fiksi Terbaik (Juara II) “Hegemoni Kristen - Barat” pada Indonesia Book Fair 2007
  11. Buku Terjemah Terbaik (Juara III) “Hijrah dalam Pandangan Al-Qur'an” pada Indonesia Book Fair 2007
  12. Stand Terbaik Islamic Book Fair Jakarta 2008

SEKILAS TENTANG PENERBITAN
A. Bagian Penerbitan
Di dalam penerbitan naskah-naskahnya Gema Insani sudah membagi klasifikasi jenis terbitannya ke dalam empat bagian (yang masing-masing merupakan bagian tersendiri di dalam struktur manajerial Gema Insani), yaitu sebagai berikut.

  1. Bagian Penerbitan Umum
    Menerbitkan buku-buku islami yang bertemakan umum (selain tema anak, remaja, dan wanita-keluarga), seperti ekonomi, politik, hukum, dakwah, harakah, sirah, fiqih, manajemen, dan tazkiyatun nafs.
  2. Bagian Penerbitan Wanita-Keluarga
    Menerbitkan buku-buku islami yang bertemakan wanita dan keluarga, seperti wanita dengan segala pernak-perniknya, masalah pernikahan, hubungan suami-istri, pengasuhan anak, dan sebagainya.
  3. Bagian Penerbitan Remaja
    Menerbitkan buku-buku islami yang bertemakan remaja, baik fiksi maupun nonfiksi. Misalnya, kumpulan cerpen, novel, cergam, dan buku-buku panduan untuk remaja.
  4. Bagian Penerbitan Anak
    Menerbitkan buku-buku islami yang bertemakan anak, baik fiksi maupun nonfiksi. Misalnya, komik, mewarnai, novel anak, tafsir Al-Qur`an untuk anak, dan sebagainya.

B. Penerbit Prestasi
Selain itu, Gema Insani juga memiliki lini usaha penerbitan yang mandiri dengan nama Penerbit Prestasi. Prestasi menerbitkan naskah-naskah yang bertema umum, seperti masalah parenting, keluarga, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Menerima baik naskah asli maupun naskah terjemahan dari berbagai bahasa; Arab, Inggris, Jepang, Prancis, dan sebagainya.

PROSEDUR PENERIMAAN
1. NASKAH PENULISAN

A. Ketentuan Umum

  1. Gema Insani menerima semua jenis naskah yang kemudian akan dinilai kelayakan terbitnya.
  2. Isinya tidak menyimpang dari Al-Qur`an dan As-Sunnah.
  3. Naskah asli atau terjemahan.
  4. Kirim via pos ke alamat Gema Insani (1) Jalan Kalibata Utara II no. 84, Jakarta 12740, atau (2) Jalan Ir. H. Juanda (jalan baru Gas Alam), Depok Timur 16418.
  5. Kirim via e-mail (untuk naskah umum/dewasa) ke alamat: (1) gipnet@indosat.net.id, (2) penerbitgip@telkom.net
  6. Kirim via e-mail (untuk naskah anak) ke alamat: (1) gip_anak@yahoo.com
  7. Kirim via e-mail (untuk naskah remaja) ke alamat: (1) gip_remaja@yahoo.com
  8. Kirim via e-mail (untuk naskah wanita--keluarga) ke alamat: (1) gip_wanita@yahoo.com
  9. Kirim via e-mail ke Prestasi (kelompok GIP): (1) gip_prestasi@yahoo.com
  10. Naskah yang sudah masuk tidak akan dikembalikan.

B. Ketentuan Khusus

1. Naskah Asli

  1. Dapat berupa outline tulisan atau tulisan yang sudah lengkap.
  2. Jika berupa outline, sertakan sinopsis tulisan, daftar isi yang lengkap (bab dan subbabnya).
  3. Jelaskan jenis kajian/bidang pembahasan dari tulisan; apakah politik, ekonomi, sosial, fiqih, ibadah, akidah, dakwah-harakah, manajemen, parenting, wanita, atau keluarga.
  4. Jelaskan selling point naskah tersebut. Apa yang membedakannya dari buku-buku yang lain.
  5. Sertakan data lengkap penulis (alamat, no. telepon, e-mail, hp, fax, no. rekening, juga biografi ringkas yang berkaitan dengan biodata, aktivitas, karya yang dihasilkan dan diterbitkan).
  6. Jelaskan segmentasi tulisan (anak, remaja, dewasa/umum, wanita, keluarga).
  7. Jika via pos, harap mengirimkan kopian naskahnya saja.

2. Naskah Terjemahan

  1. Dapat berupa outline terjemahan atau terjemahan yang sudah lengkap.
  2. Jika berupa outline, sertakan data yang lengkap dari buku asli (judul asli, judul terjemahan, penulis, penerbit, tahun terbit, sinopsis naskah, daftar isi yang lengkap [bab dan subbabnya], jumlah halaman, ukuran buku sampul buku [soft cover atau hard cover]).
  3. Jelaskan jenis kajian/bidang pembahasan dari naskah yang diajukan; apakah politik, ekonomi, sosial, fiqih, ibadah, akidah, dakwah-harakah, manajemen, parenting, wanita, atau keluarga.
  4. Jelaskan selling point buku tersebut. Apa yang membedakannya dari buku-buku yang lain.
  5. Sertakan biografi ringkas penulisnya yang berkaitan dengan biodata, aktivitas, karya yang dihasilkan dan diterbitkan.
  6. Sertakan data lengkap penerjemah (alamat, no. telepon, e-mail, hp, fax, no. rekening, juga biografi ringkas penerjemah yang berkaitan dengan biodata, aktivitas, karya yang dihasilkan dan diterbitkan).
  7. Jelaskan segmentasi tulisan (anak, remaja, dewasa/umum, wanita, keluarga).
  8. Jika via pos, harap mengirimkan kopian naskahnya saja.


C. Lain-Lain

  1. Semua naskah kami nilai kurang lebih selama satu bulan.
  2. Kami akan mengabari hasil penilaian itu (diterima atau tidak) melalui telepon, e-mail, sms, surat, dan fax.
  3. Jika setelah satu bulan penilaian kami belum menghubungi, penulis atau penerjemah dapat menghubungi kami.
  4. Kami juga menerima kerja sama penerbitan dengan lembaga mana pun yang tentu saja harus melalui proses penilaian naskah terlebih dahulu. Mengenai bentuk kerja sama penerbitannya dapat dibicarakan kemudian.

KETENTUAN PENERIMAAN NASKAH MULTIMEDIA
DAN PRODUK PENUNJANG

Bagian Penerbitan Produk Penunjang dan Multimedia
Menerbitkan produk-produk Islami diluar buku, seperti kalender, poster, notes, agenda muslim, sticker, MP3, Film (VCD, DVD, dll), kaset, Islamic software, animasi dan produk penunjang lainnya diluar buku pada umumnya.

Ketentuan:

  1. Dapat berupa naskah atau produk jadi siap cetak/digand.
  2. Siap di presentasikan dan sekaligus juga memberikan penjelasan selling produk tersebut dibandingkan dengan produk sejenis yang lain.
  3. Dapat menjelaskan segmentasi tulisan atau produk tersebut
  4. Sertakan data penulis lengkap (alamat, no. telepon, no. HP, e-mail, nomor rekening, no. Fax serta biografi penulis lengkap dengan aktivitasnya sekarang).
  5. Jika via pos harap kirimkan kopian naskahnya.
  6. Tenggang waktu penilaian selama 1 bulan setelah diberikan.
  7. Materi untuk produk penunjang bisa dikirim via pos, e-mail; gip_penunjang@yahoo.com, atau datang langsung ke gedung GEMA INSANI Depok.

Senin, 16 November 2009

Rahasia dibalik Penemuan Kacamata


Kacamata merupakan salah satu penemuan terpenting dalam sejarah kehidupan umat manusia. Setiap peradaban mengklaim sebagai penemu kacamata. Akibatnya, asal-usul kacamata pun cenderung tak jelas dari mana dan kapan ditemukan.
Lutfallah Gari, seorang peneliti sejarah sains dan teknologi Islam dari Arab Saudi mencoba menelusuri rahasia penemuan kacamata secara mendalam. Ia mencoba membedah sejumlah sumber asli dan meneliti literatur tambahan. Investigasi yang dilakukannya itu membuahkan sebuah titik terang. Ia menemukan fakta bahwa peradaban Muslim di era keemasan memiliki peran penting dalam menemukan alat bantu baca dan lihat itu.
Lewat tulisannya bertajuk The Invention of Spectacles between the East and the West, Lutfallah mengungkapkan, peradaban Barat kerap mengklaim sebegai penemu kacamata. Padahal, jauh sebelum masyarakat Barat mengenal kacamata, peradaban Islam telah menemukannya. Menurut dia, dunia Barat telah membuat sejarah penemuan kacamata yang kenyataannya hanyalah sebuah mitos dan kebohongan belaka.
''Mereka sengaja membuat sejarah bahwa kacamata itu muncul saat Etnosentrisme,'' papar Lutfallah. Menurut dia, sebelum peradaban manusia mengenal kacamata, para ilmuwan tdari berbagai peradaban telah menemukan lensa. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya kaca.Lensa juga dikenal pada beberapa peradaban seperti Romawi, Yunani, Hellenistik dan Islam. Berdasarkan bukti yang ada, lensa-lensa pada saat itu tidak digunakan untuk magnification (perbesaran), tapi untuk pembakaran. Caranya dengan memusatkan cahaya matahari pada fokus lensa/titik api lensa.
Oleh karena itu, mereka menyebutnya dengan nama umum "pembakaran kaca/burning mirrors". ''Hal ini juga tercantum dalam beberapa literatur yang dikarang sarjana Muslim pada era peradaban Islam,'' tutur Lutfallah. Menurut dia, fisikawan Muslim legendaris, Ibnu al-Haitham (965 M-1039 M), dalam karyanya bertajuk Kitab al-Manazir (tentang optik) telah mempelajarai masalah perbesaran benda dan pembiasan cahaya. Ibnu al-Haitam mempelajari pembiasan cahaya melewati sebuah permukaan tanpa warna seperti kaca, udara dan air. "Bentuk-bentuk benda yang terlihat tampak menyimpang ketika terus melihat benda tanpa warna". Ini merupakan bentuk permukaan seharusnya benda tanpa warna," tutur al-Haitham seperti dikutip Lutfallah.
Inilah salah satu fakta yang menunjukkan betapa ilmuwan Muslim Arab pada abadke-11 itu telah mengenali kekayaan perbesaran gambar melalui permukaan tanpa warna. Namun, al-Haitham belum mengetahui aplikasi yang penting dalam fenomena ini. Buah pikir yang dicetuskan Ibnu al-Haitham itu merupakan hal yang paling pertama dalam bidang lensa.Paling tidak, peradaban Islam telah mengenal dan menemukan lensa lebih awal tiga ratus tahun dibandingkan Masyarakat Eropa. Menurut Lutfallah, penemuan kacamata dalam peradaban Islam terungkap dalam puisi-puisi karya Ibnu al-Hamdis (1055 M- 1133 M). Dia menulis sebuah syair yang menggambarkan tentang kacamata. Syair itu ditulis sekitar200 tahun, sebelum masyarakat Barat menemukan kacamata. Ibnu al-Hamdis menggambarkan kacamata lewat syairnya antara lain sebagai berikut:
''Benda bening menunjukkan tulisan dalam sebuah buku untuk mata, benda bening seperti air, tapi benda ini merupakan batu. Benda itu meninggalkan bekas kebasahan di pipi, basah seperti sebuah gambar sungai yang terbentuk dari keringatnya,'' tutur al-Hamdis.Al-Hamdis melanjutkan, ''Ini seperti seorang yang manusia yang pintar, yang menerjemahkan sebuah sandi-sandi kamera yang sulit diterjemahkan. Ini juga sebuah pengobatan yang baik bagi orang tua yang lemah penglihatannya, dan orang tua menulis kecil dalam mata mereka.''Syair al-Hamids itu telah mematahkan klaim peradaban Barat sebagai penemu kacamata pertama. Pada puisi ketiga, penyair Muslim legendaris itu mengatakan, "Benda ini tembus cahaya (kaca) untuk mata dan menunjukkan tulisan dalam buku, tapi ini batang tubuhnya terbuat dari batu (rock)".Selanjutnya dalam dua puisi, al-Hamids menyebutkan bahwa kacamata merupakan alat pengobatan yang terbaik bagi orang tua yang menderita cacat/memiliki penglihatan yang lemah. Dengan menggunakan kacamata, papar al-Hamdis, seseorang akan melihat garis pembesaran.Dalam puisi keempatnya, al-Hamdis mencoba menjelaskan dan menggambarkan kacamata sebagai berikut: "Ini akan meninggalkan tanda di pipi, seperti sebuah sungai". Menurut penelitian Lutfallah, penggunaan kacamata mulai meluas di dunia Islam pada abad ke-13 M. Fakta itu terungkap dalam lukisan, buku sejarah, kaligrafi dan syair. Dalam salah satu syairnya, Ahmad al-Attar al-Masri telah menyebutkan kacamata. "Usia ua datang setelah muda, saya pernah mempunyai penglihatan yang kuat, dan sekarang mata saya terbuat dari kaca." Sementara itu,sSejarawan al-Sakhawi, mengungkapkan, tentang seorang kaligrafer Sharaf Ibnu Amir al-Mardini (wafat tahun 1447 M). "Dia meninggal pada usia melewati 100 tahun; dia pernah memiliki pikiran sehat dan dia melanjutkan menulis tanpa cermin/kaca. "Sebuah cermin disini rupanya seperti lensa,'' papar al-Sakhawi.Fakta lain yang mampu membuktikan bahwa peradaban Islam telah lebih dulu menemukan kacamata adalah pencapaian dokter Muslim dalam ophtalmologi, ilmu tentang mata.
Dalam karanya tentang ophtalmologi, Julius Hirschberg , menyebutkan, dokter spesialis mata Muslim tak menyebutkan kacamata. ''Namun itu tak berarti bahwa peradaban Islam tak mengenal kacamata,'' tegas Lutfallah.
Eropa dan Penemuan Kacamata
Pada abad ke-13 M, sarjana Inggris, Roger Bacon (1214 M - 1294 M), menulis tentang kaca pembesar dan menjelaskan bagaimana membesarkan benda menggunakan sepotong kaca. "Untuk alasan ini, alat-alat ini sangat bermanfaat untuk orang-orang tua dan orang-orang yang memiliki kelamahan pada penglihatan, alat ini disediakan untuk mereka agar bisa melihat benda yang kecil, jika itu cukup diperbesar," jelas Roger Bacon.
Beberapa sejarawan ilmu pengetahuan menyebutkan Bacon telah mengadopsi ilmu pengetahuannya dari ilmuwan Muslim, Ibnu al-Haitam. Bacon terpengaruh dengan kitab yang ditulis al-Haitham berjudul Ktab al-Manazir Kitab tentang Optik. Kitab karya al-Haitham itu ternyata telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin.
Ide pembesaran dengan bentuk kaca telah dicetuskan jauh sebelumnya oleh al-Haitham. Namun, sayangnya dari beberapa bukti yang ada, penggunaan kaca pembesar untuk membaca pertama disebutkan dalam bukunya Bacon.
Julius Hirschberg, sejarawan ophthalmologi (ilmu pengobatan mata), menyebutkan dalam bukunya, bahwa perbesaran batu diawali dengan penemuan kaca pembesar dan barulah kacamata tahun 1300 atau abad ke-13 M. "Ibnu al-Haitham hanya melakukan penelitian mengenai pembesaran pada abad ke - 11 M," cetusnya Hirschberg.
Kacamata pertama disebutkan dalam buku pengobatan di Eropa pada abad ke-14 M. Bernard Gordon, Profesor pengobatan di Universitas Montpellier di selatan Perancis, mengatakan di tahun 1305 M tentang tetes mata (obat mata) sebagai alternatif bagi orang-orang tua yang tidak menggunakan kacamata.Tahun 1353 M, Guy de Chauliac menyebutkan jenis obat mata lain untuk menyembuhkan mata, dia mengatakan lebih baik menggunakan kacamata jika obat mata tidak berfungsi.Selain para ilmuwan di atas, adapula tiga cerita yang berbeda disebutkan oleh sarjana Italia, Redi (wafat tahun 1697). Cerita pertama, disebutkan dalam manuskrip Redi tahun 1299 M. Disebutkan dalam pembukaan bahwa pengarang adalah orang yang sudah tua dan tidak bisa membaca tanpa kacamata, yang ditemukan pada zamannya.Cerita kedua, juga diceritakan oleh Redi, menunjukkan bahwa kacamata disebutkan dalam sebuah pidato yang jelas tahun 1305 M, dimana pembicara mengatakan bahwa perlatan ini ditemukan tidak lebih cepat dari 20 tahun sebelum pidato tersebut diungkapkan.Cerita ketiga, menyebutkan bahwa biarawan (the monk) Alexander dari Spina (sebelah timur Itali) belajar bagaimana menggunakan kacamata.
Dia wafat tahun 1313 M.Akhirnya tiga versi cerita berbeda tersebut menyebarluas, karena banyak buku lain yang mengadopsi cerita-cerita yang disebutkan Redi setelah dia wafat. Namun, beberapa sejarahwan ilmu pengetahuan mengatakan bahwa Redi telah membuat cerita bohong dan mereka tidak percaya.Bahkan, dalam buku Julius Hirschberg, juga disebutkan tentang cerita Redi itu, ditulis antara tahun 1899 dan 1918 di Jerman dan banyak informasi yang sudah tua dan banyak yang diperbaharui. Buku tersebut kemudian diterjemahkan (tanpa revisi) ke dalam bahasa Inggris dan dipublikasikan tahun 1985. Hasilnya, cerita Redi menyebar di Inggris, artikel penelitian itu ditolak kebenaran ceritanya dan ini ditolak Julius Hirschberg.
Beberapa cerita bohong lain juga ditulis oleh seorang jurnalis di pertengahan abad ke 19 M. Dia mengklaim Roger Bacon merupakan penemu kacamata seperti. Bahkan ia juga menyebutkan bahwa biarawan (the Monk) Alexander juga telah diajarkan Roger Bacon bagaimana menggunakan kacamata. Kabar ini tentu saja dengan cepat menyebar.
Kebohongan lain juga terlihat pada sebuah nisan. Seorang pengarang menunjukkan bahwa sebuah nisan di kuburan Nasrani yang berada di gereja, tertulis sebuah kalimat, "disini beristirahat Florence, penemu kacamata, Tuhan mengampuni dosanya, tahun 1317". Masih banyak cerita atau mitos lainnya tentang penemu dan pembuatan kacamata di Eropa. Semua mengklaim sebagai penemu pertama alat bantu baca dan melihat itu.


Source : Republika online

Melatih Si Kecil Untuk Suka Akan Ilmu


Sebagai orang tua, tentu kita semua ingin anak kita cerdas. Tetapi, anak cerdas tidak lahir begitu saja. Kecerdasan perlu dilatih dan dikembangkan sejak dini. Selain dengan memberikan anak kita gizi yang lengkap dan seimbang untuk membantu perkembangan otaknya, cara melatih kecerdasan si kecil adalah dengan melatihnya untuk suka akan ilmu, melatih rasa ingin tahu dan keinginan untuk terus belajar. Bagaimana cara melatih anak kita untuk menyukai ilmu? Tips-tips di bawah ini mungkin dapat membantu Anda.

1. Mengobrollah dengan si kecil hal-hal yang Anda baca dan dengar, terutama hal-hal yang menurut Anda cukup menarik untuk dibagi dengannya.

2. Tanyakan pada si kecil pendapat mereka mengenai berbagai hal (kejadian sehari-hari, hubungan, nilai-nilai keluarga). Izinkan mereka untuk berpendapat tanpa dinilai atau dibatasi. Minta mereka menjelaskan perasaan mereka kepada Anda.

3. Dukung si kecil untuk mempunyai hobi atau minat mereka sendiri. Jika mereka menunjukkan ketertarikan akan suatu hobi, mata pelajaran, olahraga atau alat musik, dukung keinginan mereka sesuai dengan keadaan keuangan keluarga Anda.

4. Tanamkan rasa suka membaca. Rasa suka membaca harus dimulai dengan diri Anda sendiri, jika si kecil melihat Anda banyak membaca, ia pun akan tertarik. Bila mereka belum belajar membaca, bacakan cerita dari buku cerita anak untuk mengenalkan sejak dini rasa suka membaca.

5. Berikan berbagai macam pengalaman yang berbeda bagi anak Anda. Ajak dia ke kebun binatang, museum, toko buku, berolahraga atau menonton acara olahraga, berlibur mengunjungi tempat-tempat wisata, berbagai permainan, puzzle, dan lainnya. Semua ini dapat mempengaruhi pilihan hidupnya di masa depan nanti.

6. Ingat bahwa Anda adalah guru terbaik bagi si kecil. Tugas mendidik anak bukanlah semata-mata tugas seorang guru di sekolah, ataupun buku-buku pendidikan dan acara televisi. Mengajar seorang anak tidak perlu memakan banyak tenaga, Anda bisa memulai dengan hal-hal kecil seperti mengajak mereka menghitung jumlah rumah-rumah yang ia lewati saat berjalan-jalan sore, atau mencari huruf, angka dan warna pada menu restoran saat sedang makan keluar, dan lain-lainnya.

7. Ajak mereka bermain permainan yang melatih otak mereka. Di kolom Halo Baba tersedia berbagai ide permainan yang dapat melatih otak dan kecerdasan mereka. Selain itu permainan seperti puzzle dan membangun balok juga dapat membantu melatih otak mereka.

8. Berikan banyak waktu luang bagi mereka. Anak-anak membutuhkan waktu luang untuk mengeksplorasi dunia di luar diri mereka sendiri. Jangan memadati waktu mereka dengan terlalu banyak aktivitas, berikan mereka waktu untuk bermain, mengembangkan imajinasi mereka dan mengeksplorasi daerah sekeliling mereka di dalam rumah.

9. Mulailah sedini mungkin. Mengajarkan anak Anda untuk berdiri sendiri sangat baik untuk perkembangan otak mereka. Ada berbagai aktivitas yang mereka bisa mulai lakukan sejak balita, seperti mengupas pisang sendiri, memilih baju yang akan mereka pasang, dan lainnya. Membiarkan anak Anda melakukan hal-hal ini memberikan mereka kendali akan dunia mereka, yang akan menginspirasikan mereka untuk bereksplorasi lebih lagi.

Semua orang tua ingin mempunyai anak cerdas. Dan dengan tips-tips di atas, Anda bisa membantu mengembangkan kecerdasan mereka. Karena pada akhirnya, kitalah yang bertanggung jawab atau perkembangan dan pendidikan buah hati kita.

From Nutrisi Balita Cerdas

Selasa, 10 November 2009

Etika Profesi


PENGERTIAN ETIKA

Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia

TUJUAN MEMPELAJARI ETIKA

Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua manusia dalam ruang dan waktu tertentu

PENGERTIAN BAIK

Sesuatu hal dikatakan baik bila ia mendatangkan rahmat, dan memberikan perasaan senang, atau bahagia (Sesuatu dikatakan baik bila ia dihargai secara positif)

PENGERTIAN BURUK

Segala yang tercela. Perbuatan buruk berarti perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat yang berlaku

CARA PENILAIAN BAIK DAN BURUK

Menurut Ajaran Agama, Adat Kebiasaan, Kebahagiaan, Bisikan Hati (Intuisi), Evolusi, Utilitarisme, Paham Eudaemonisme, Aliran Pragmatisme, Aliran Positivisme, Aliran Naturalisme, Aliran Vitalisme, Aliran Idealisme, Aliran Eksistensialisme, Aliran Marxisme, Aliran Komunisme

Kriteria perbuatan baik atau buruk yang akan diuraikan di bawah ini sebatas berbagai aliran atau faham yang pernah dan terus berkembang sampai saat ini. Khusus penilaian perbuatan baik dan buruk menurut agama, adapt kebiasaan, dan kebudayaan tidak akan dibahas disini.

Faham Kebahagiaan (Hedonisme)

“Tingkah laku atau perbuatan yang melahirkan kebahagiaan dan kenikmatan/kelezatan”. Ada tiga sudut pandang dari faham ini yaitu (1) hedonisme individualistik/egostik hedonism yang menilai bahwa jika suatu keputusan baik bagi pribadinya maka disebut baik, sedangkan jika keputusan tersebut tidak baik maka itulah yang buruk; (2) hedonisme rasional/rationalistic hedonism yang berpendapat bahwa kebahagian atau kelezatan individu itu haruslah berdasarkan pertimbangan akal sehat; dan (3) universalistic hedonism yang menyatakan bahwa yang menjadi tolok ukur apakah suatu perbuatan itu baik atau buruk adalah mengacu kepada akibat perbuatan itu melahirkan kesenangan atau kebahagiaan kepada seluruh makhluk.

Bisikan Hati (Intuisi)

Bisikan hati adalah “kekuatan batin yang dapat mengidentifikasi apakah sesuatu perbuatan itu baik atau buruk tanpa terlebih dahulu melihat akibat yang ditimbulkan perbuatan itu”. Faham ini merupakan bantahan terhadap faham hedonisme. Tujuan utama dari aliran ini adalah keutamaan, keunggulan, keistimewaan yang dapat juga diartikan sebagai “kebaikan budi pekerti”

Evolusi

Paham ini berpendapat bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini selalu (secara berangsur-angsur) mengalami perubahan yaitu berkembang menuju kea rah kesempurnaan. Dengan mengadopsi teori Darwin (ingat konsep selection of nature, struggle for life, dan survival for the fittest) Alexander mengungkapkan bahwa nilai moral harus selalu berkompetisi dengan nilai yang lainnya, bahkan dengan segala yang ada di ala mini, dan nilai moral yang bertahanlah (tetap) yang dikatakan dengan baik, dan nilai-nilai yang tidak bertahan (kalah dengan perjuangan antar nilai) dipandang sebagai buruk.

Paham Eudaemonisme

Prinsip pokok faham ini adalah kebahagiaan bagi diri sendiri dan kebahagiaan bagi orang lain. Menurut Aristoteles, untuk mencapai eudaemonia ini diperlukan 4 hal yaitu (1) kesehatan, kebebasan, kemerdekaan, kekayaan dan kekuasaan, (2) kemauaan, (3) perbuatan baik, dan (4) pengetahuan batiniah.

Aliran Pragmatisme

Aliran ini menititkberatkan pada hal-hal yang berguna dari diri sendiri baik yang bersifat moral maupun material. Yang menjadi titik beratnya adalah pengalaman, oleh karena itu penganut faham ini tidak mengenal istilah kebenaran sebab kebenaran bersifat abstrak dan tidak akan diperoleh dalam dunia empiris.

Aliran Naturalisme

Yang menjadi ukuran baik atau buruk adalah :”apakah sesuai dengan keadaan alam”, apabila alami maka itu dikatakan baik, sedangkan apabila tidak alami dipandang buruk. Jean Jack Rousseau mengemukakan bahwa kemajuan, pengetahuan dan kebudayaan adalah menjadi perusak alam semesta.

Aliran Vitalisme

Aliran ini merupakan bantahan terhadap aliran natiralisme sebab menurut faham vitalisme yang menjadi ukuran baik dan buruk itu bukan alam tetapi “vitae” atau hidup (yang sangat diperlukan untuk hidup). Aliran ini terdiri dari dua kelompok yaitu (1) vitalisme pessimistis (negative vitalistis) dan (2) vitalisme optimistime. Kelompok pertama terkenal dengan ungkapan “homo homini lupus” artinya “manusia adalah serigala bagi manusia yang lain”. Sedangkan menurut aliran kedua “perang adalah halal”, sebab orang yang berperang itulah (yang menang) yang akan memegang kekuasaan. Tokoh terkenal aliran vitalisme adalah F. Niettsche yang banyak memberikan pengaruh terhadap Adolf Hitler.

Aliran Gessingnungsethik

Diprakarsai oleh Albert Schweitzer, seorang ahli Teolog, Musik, Medik, Filsuf, dan Etika. Yang terpenting menurut aliran ini adalah “penghormatan akan kehidupan”, yaitu sedapat mungkin setiap makhluk harus saling menolong dan berlaku baik. Ukuran kebaikannya adalah “pemelihataan akan kehidupan”, dan yang buruk adalah setiap usaha yang berakibat kebinasaan dan menghalangi-halangi hidup.

Aliran Idealisme

Sangat mementingkan eksistensi akal pikiran manusia sebab pikiran manusialah yang menjadi sumber ide. Ungkapan terkenal dari aliran ini adalah “segala yang ada hanyalah yang tiada” sebab yang ada itu hanyalah gambaran/perwujudan dari alam pikiran (bersifat tiruan). Sebaik apapun tiruan tidak akan seindah aslinya (yaitu ide). Jadi yang bai itu hanya apa yang ada di dalam ide itu sendiri.

Aliran Eksistensialisme

Etika Eksistensialisme berpandangan bahwa eksistensi di atas dunia selalu terkait pada keputusan-keputusan individu, Artinya, andaikan individu tidak mengambil suatu keputusan maka pastilah tidak ada yang terjadi. Individu sangat menentukan terhadao sesuatu yang baik, terutama sekali bagi kepentingan dirinya. Ungkapan dari aliran ini adalah “ Truth is subjectivity” atau kebenaran terletak pada pribadinya maka disebutlah baik, dan sebaliknya apabila keputusan itu tidak baik bagi pribadinya maka itulah yang buruk.

Aliran Marxisme

Berdasarkan “Dialectical Materialsme” yaitu segala sesuatu yang ada dikuasai oleh keadaan material dan keadaan material pun juga harus mengikuti jalan dialektikal itu. Aliran ini memegang motto “segala sesuatu jalan dapatlah dibenarkan asalkan saja jalan dapat ditempuh untuk mencapai sesuatu tujuan”. Jadi apapun dapat dipandang baik asalkan dapat menyampaikan/menghantar kepada tujuan

PENGERTIAN PROFESI

Belum ada kata sepakat mengenai pengertian profesi karena tidak ada standar pekerjaan/tugas yang bagaimanakah yang bisa dikatakan sebagai profesi. Ada yang mengatakan bahwa profesi adalah “jabatan seseorang walau profesi tersebut tidak bersifat komersial”. Secara tradisional ada 4 profesi yang sudah dikenal yaitu kedokteran, hukum, pendidikan, dan kependetaan.

PROFESIONALISME

Biasanya dipahami sebagai suatu kualitas yang wajib dipunyai oleh setiap eksekutif yang baik. Ciri-ciri profesionalisme:

  1. Punya ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi
  2. Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan
  3. Punya sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya
  4. Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya

CIRI KHAS PROFESI

Menurut Artikel dalam International Encyclopedia of education, ada 10 ciri khas suatu profesi, yaitu:

  1. Suatu bidang pekerjaan yang terorganisir dari jenis intelektual yang terus berkembang dan diperluas
  2. Suatu teknik intelektual
  3. Penerapan praktis dari teknik intelektual pada urusan praktis
  4. Suatu periode panjang untuk pelatihan dan sertifikasi
  5. Beberapa standar dan pernyataan tentang etika yang dapat diselenggarakan
  6. Kemampuan untuk kepemimpinan pada profesi sendiri
  7. Asosiasi dari anggota profesi yang menjadi suatu kelompok yang erat dengan kualitas komunikasi yang tinggi antar anggotanya
  8. Pengakuan sebagai profesi
  9. Perhatian yang profesional terhadap penggunaan yang bertanggung jawab dari pekerjaan profesi
  10. Hubungan yang erat dengan profesi lain

TUJUAN KODE ETIKA PROFESI

Prinsip-prinsip umum yang dirumuskan dalam suatu profesi akan berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan perbedaan adat, kebiasaan, kebudayaan, dan peranan tenaga ahli profesi yang didefinisikan dalam suatu negar tidak sama.

Adapun yang menjadi tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik (Code of conduct) profesi adalah:

  1. Standar-standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya
  2. Standar-standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema-dilema etika dalam pekerjaan
  3. Standar-standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi-fungsi profesi dalam masyarakat melawan kelakuan-kelakuan yang jahat dari anggota-anggota tertentu
  4. Standar-standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral-moral dari komunitas, dengan demikian standar-standar etika menjamin bahwa para anggota profesi akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya
  5. Standar-standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi
  6. Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum (atau undang-undang). Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi atau denda dari induk organisasi profesinya.

Berikut diatas adalah sedikit penjelasan tentang etika profesi, nanti pada artikel selanjutnya akan kembali dibahas tentang etika profesi pada bidang-bidang tertentu...Semoga Bermanfaat.